Mencintai Allah Yang Maha Esa memang alat pemersatu yang terbaik, yang mampu menembus bungkusan dunia ( bendera, bangsa, suku dan budaya ) yang membuat kita lupa bahwa kita adalah manusia yang satu bersumber dari Tuhan yang satu.
Sekiranya saja kesadaran ini dimiliki dan bisa dirasakan oleh ummat manusia, niscaya dunia ini, bangsa ini, ummat ini paling tidak, akan bersatu dan damai.
Akan tetapi cinta manusia kepada harga diri, dan egoisme, telah menjadi raja yg telah menguasai diri, dan akhirnya terjadilah perpecahan ini, bukan hanya perpecahan di dunia, tapi perpecahan dalam bangsa sendiri, perpecahan dengan teman sendiri, dan kaum sendiri, bahkan keluarga sendiri.
" Kita memang perlu terbang tinggi keatas sejenak, agar kita mampu melihat ke bawah untuk melihat dunia yg hiruk pikuk dari atas dan dari kejauhan " ( Ingat Rasulullah yg menatap Kota Mekah dari Jabal Nur yg tinggi, Gua Hira ? )
Dalam tiga hari ini saya menyeberangi tiga perbatasan negara melalui darat, laut dan udara, yaitu Indonesia, Singapura dan Malaysia. Saya berjumpa dengan mereka yang telah mencintai Allah di atas segala. Saya melihat persatuan, kasih sayang dan perdamaian itu terjadi diantara mereka.
Ini adalah cara yg sangat sederhana untuk bersatu dan damai, sangat sederhana, tapi perlu keberanian hati dan cinta. Akan tetapi manusia tidak percaya. Mereka lebih percaya pada kesepakatan transaksional tanpa melibatkan Tuhan :
" Dia yang mempersatukan hati mereka. Walaupun kamu membelanjakan semua ( kekayaan ) yg ada di bumi. Niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana " ( Al Anfal 62-63 ).
Sudah sebelas tahun saya berjalan, dan saya akan terus berjalan ke penjuru-penjuru negeri apapun yang terjadi, apapun yg orang katakan tentang saya dan ESQ, .hanya untuk sedikit berbagi atas nama sebuah cinta, dan untuk melihat sendiri sebuah bukti, bahwa apa yang Dia katakan adalah benar.
" Dan berpeganglah kamu semuanya kepada Tali Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah kamu nikmat Allah kepadamu ketika kamu dulu ( masa jahiliyah ) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadikan kamu karena nikmat Allah orang-orang yg bersaudara. Dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. ( QS. Ali Imran 103 )
Catatan perjalanan kecil dari Pulau Penyengat Tanjung Pinang, Tumasik, menuju Johor.
Singapore, March 18th.
Ary Ginanjar Agustian.
Panglima : marilah kita bersatu atas nama cinta Allah dan Rasul demi menyelamatkan Islam, bangsa pemegang utama di Asia iaitu Melayu dan negara kita Malaysia.
Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan